Kamis, 12 Desember 2013

Ridwan And Yudistira, Part 2

By Omsakti

Sambil melirik ke arah Yudistira yang berdiri di sebelahnya, Ridwan membetulkan posisi alat kelaminnya yang selalu mengacung ke arah pusarnya dalam balutan cawat renang segitiga minimnya. Yudis sedang berjalan ke arah kolam dan menangguk air kolam untuk membasahi tubuh kekarnya. Ridwan berusaha keras untuk berkonsentrasi penuh ke pertandingan yang akan segera diterjuninya: 200m Dada! Dia tidak ingin mengenang pengalamannya kemarin di isap tititnya oleh Yudis. Ridwan ogah ngaceng! Semalaman ia mimpi basah gara-gara kejadian kemarin di ruang ganti. Cuma di mimpinya dia yang menyeruput peler Yudis dalam mulutnya yang perawan. Edan! Dia harus menang. Tak sudi dia di kalahkan Yudis yang sebentar lagi akan menaiki blok no.4, blok untuk perenang yang catatan waktu terakhirnya paling cepat. Dalam hati ia jujur mengaku kalau untuk mengulum alat vital musuh bebuyutannya yang ganteng dan berbadan super atletis itu ia mau-mau saja, tapi bukan karena kalah taruhan di lintas kejurnas. Nggak deh!
"Awasss...!" terdengar teriakan pemberi aba-aba. Kedelapan atlet menaiki blok start masing-masing. Ridwan segera mendaki blok start no.5 dan membatin sekali lagi, dia kudu menang lagi!
Ia langsung terjun dengan mulus ketika letupan pestol start mengudara, dia menyelam sejauh-jauhnya dan siap-siap untuk muncul di permukaan dan mulai berenang......!
Agung mengawasi jalannya pertandingan dari tribun penonton dengan tegang. Tadi malam ia tidak bisa tidur terkenang kembali akan apa yang disaksikannya di ruang ganti kemarin sore. Yudis menyedot kontol Ridwan! Mantan perenang nasional yang sekarang assisten pelatih itu begitu terrangsang akan apa yang dilihatnya, ia tergoda untuk berhubungan homosex dengan kedua atlet juniornya yang kece-kece itu. Hasil pertandingan ini akan memberinya kesempatan untuk menyaksikan lagi peristiwa seperti kemarin. Masalahnya siapa yang bakal menyelomot penis siapa? Sorak-sorai penonton menderu-deru, lima puluh meter terakhir! Agung memejamkan matanya sejenak. Kedua atlet di kolam tanding begitu dekat saling mengejar. Siapa? Siapa? Siapa?
Untuk sejenak suasana kolam agak gaduh sedikit begitu pertandingan usai. Pengawas lintasan tampak mondar-mandir. Baik Yudis maupun Ridwan sama-sama memandangi papan penunjuk waktu elektronik. Untuk beberapa detik tidak ada apa-apa di sana. Sampai akhirnya catatan-catatan waktu yang dibuat kedelapan atlet muncul juga. Yudis dan Ridwan sama-sama mencatat waktu 1:47,35! Mereka adalah juara bersama! Seisi kolam renang riuh rendah lagi. Segemuruh hati Agung.......... (rupanya Yudis dan Ridwan pun ikut rusuh jantungnya).
Ruang ganti yang sudah sepi itu cuma diisi tiga orang saja. Yang dua telanjang bulat, berdiri saling berhadapan.
"Kalian harus tiduran di atas bangku panjang sana," tegas Agung dengan suara yang agak bergetar.
"Bareng-bareng mulai ngisapnya ya," sambungnya. Batang kontol kedua jagoan gaya dada itu sudah sama-sama ngaceng total! Taruhan ya taruhan juara kembar harus saling mengisap kemaluan dalam posisi 69!
Ridwan merebahkan tubh perkasanya di atas bangku panjang. Akhirnya sebentar lagi ia akan mencicipi alat vital Yudis, namun setidaknya miliknya sendiripun akan dicumbu lagi oleh mulut Yudis pada saat yang sama! Dengan agak tersenyum ia memandangi badan Yudis yang mulai mengambil posisi 69 di bawah pengarahan Agung. Selangkangan Yudis sudah berada diatas wajahnya, sedangkan muka saingannya itu sudah aman diantara kedua pangkal pahanya.
"Mulai...!" perintah Agung.
Yudis langsung saja menjulurkan lidahnya dan menjilati kantung buah-buah zakar Ridwan membuat bulu-bulu halus di paha remaja 17 tahun itu berdiri. Ridwan sendiri sibuk memasukkan ujung kontol Yudis kedalam mulutnya. Ridwan berusaha untuk tidak mual dicekoki batang kontol segede dan sepanjang itu. Yang dia tahu dia ingin terus menjilat-jilat dan menjilat...! Agung benar-benar tegang total menyaksikan kedua perenang tangguh itu saling mengisap. Ia ngiler sekali ingin ikut serta.
Yudis dan Ridwan tambah rakus memuluti kelamin jantan lawan masing-masing. Tubuh keduanya sama-sama bergetar hebat. Suara hisapan dan sedotan mulut dan lidah keduanya beegitu ribut seperti anjing sedang menggerogoti tulang.
Slurp.....slurppppp.......Cesss......!
Hampir dua puluh menit keduanya saling mengulum sampai akhirnya dari dalam mulut Ridwan mulai keluar buih kental tanda Yudis sudah menunaikan orgasmenya dengan sempurna. Tak lama kemudian giliran Ridwan yang menghujamkan seluruh batang kemaluannya kedalam isapan Yudis, membuat Yudis kelabakan berusaha menelani semburan peju idolanya sekaligus saingannya itu. Kedua perenang jantan itu untuk sejenak berusaha mengatur nafas.
Ketika keduanya sudah bangkit dari bangku panjang giliran Agung langsung membukai seluruh pakaiannya, membuat kedua atlet nasional remaja itu kebingungan.
"Nah, sekarang giliran kita bertiga jadi juara bersama. OK? Demi terjaganya kerahasiaan taruhan ini,"
Ridwan dan Yudis merasa Agung akan mepererat persahabatan diantara mereka menjadi suatu hubungan yang sangat intim!

Komentar dan saran/ide langsungkan ke: omsakti@hotmail.com