By Omsakti
Di bawah cahaya bulan (ikut-ikut
lagu keroncong) Vito takjub memandangi tubuh liat berotot Obie yang kini tidak
berpenutup sama sekali itu. Pesenam Sumsel yang dipelototi penuh nafsu itu cuma
menunduk jengah. Padahal pelernya berdiri mengacung gagah ke arah pusar tanpa
rasa malu sama sekali. Otot paling jantan Obie benar-benar sudah siap tempur.
Vito sendiri berteriak dalam hati, "Siapa takuttt...?"
Tangan atlet polo air berumur 19
tahun itu langsung terjulur ke arah putting tetek Obie dan mengelus-elusnya
dengan gairah membuat bulu-bulu tengkuk Obie berdiri semua. Pemuda kota pempek
itu tetap belum berreaksi apa-apa. Hanya nafasnya yang tambah memburu. Tangan
Vitopun menjalar kesekujur badan tegap teman barunya: dada, perut, gelombang
otot perut yang mirip papan penggilasan, dan akhirnya...batang kontol dan buah
zakar Obie.
"Belum pernah ya, Bie?"
tanya Vito berbisik. Obie yang berkulit kekuningan itu cuma menggeleng dan
tambah merunduk.
"Gue isep ya, Bie!" Vito
minta izin segala lagi. Namanya juga usaha, Bo!
Lagi-lagi Obie cuma mengangguk,
membuat Vito juga ingin merundukkan kepalanya juga, tapi bukannya karena rasa
malu malah nafsu ingin segera menyantap keperjakaan Obie.
Slurppp....!!! Vito menyelomot ujung
penis Obie dengan rakus dan mulai memandikan sekujur batang kelamin lelaki muda
itu dengan lidah dan ludahnya. Mulut dan sepasang bibir pemain polo air itu
langsung saja gencar menyedot-nyedot dengan kuatnya. Bergetar seluruh tubuh
Obie dibuatnya.
"Arrggghhhh......!"
lenguhnya diiringi geliatan-geliatan tubuhnya yang begitu kegelian.
Vito jadi tambah aktif memuluti
titit Obie yang terus membengkak hingga mencapai sekitar 20 Cm dalam kulumannya
(selain atlet polo air Vito juga jagoan Geometri di sekolahnya, rupanya).
Obie merengkuh bagian belakang teman
kencannya dan terus saja mendesakkan alat kelaminnya ke dalam hisapan Vito.
"Uuuuugggghhhhh......isap
terussss.......uuuuggggghhhhhh..........!" Obie tambah brutal
bergelinjangan. Belum pernah ia merasakan kenikmatan sehebat ini sebelumnya
(makanya jangan cuma latihan senam, gaul Bie...gaulll!). Sementara lidah Vito
sekarang sedang asyik bercinta dengan kantong menyan (eh salah, kantong
buah-buah pelir, maksudnya) Obie yang sampai terangkat ke arah perutnya tanda
yang punya sedang di puncak birahi. Obie tambah blingsatan, pinggul dan
pantatnya terangkat-angkat dari tempat duduknya. Gerakan mundur-maju pinggulnya
tambah gencar, seirama dengan jilatan dan sedotan Vito yang benar-benar sedang
kelaparan kontol itu.
Cruutttt....creettttt.......! Begitu
saja air mani Obie tumpah ruah dalam volume yang tidak sedikit ke dalam mulut
atlet DKI yang belum sampai 1X24 jam di kenalnya itu. Otot-otot tubuh bugil
Obie kejang-kejang dan keringat mulai berlelehan di seluruh bagian badannya.
Tapi Vito belum mau menyudahi oral sexnya! Dia masih saja menjilat, menyedot
dan mempermainkan aurat Obie. Abis suka sih...!
Kali ini lebih lama lagi, ada
sekitar 45 menit Vito pesta pora di selangkangan Obie sebelum akhirnya remaja
ganteng yang jagoan senam itu mengucurkan persediaan pejunya lagi. Dan Obie
benar-benar lunglai begitu habis menyudahi orgasmenya yang kedua. Lemas tapi
puas...!
Tiba-tiba Obie langsung mengangkat
kepala Vito dari pangkuannya dan segera saja dibukanya celana training dan
cawat hitam pepolo air ibu kota itu dan langsung di masukkannya ujung kemaluan
Vito yang sudah keterlaluan tegangnya. Baru berapa kali sedot saja, langsung
Vito memuntahkan saus kelelakiannya. Obie sempat gelagapan karena letupan peju
Vito luber sekaleee...! Banyak yang mengalir keluar dari dalam mulutnya. Obie
memang belum pernah nyepong sebelumnya. Ketika Vito selesai melampaui
puncak-puncak orgasmenya, Obie mengangkat kepalanya dari celah paha sahabat
barunya itu sambil bertanya dengan gaya pemain iklan vitamin C, "Bulunya
man...na...?'"
Rupanya Vito sebagai atlet polo air
sudah mencukur gundul bulu-bulu di seluruh badan, termasuk yang di pangkal
pahanya.
Di bagian berikutnya, Obie nonton
Vito bertanding polo air. Tapi keseruannya justru di ruang ganti!
Kalau mau gaul kirim khabar ke:
omsakti@hotmail.com