By Maniak
Saya mempunyai seorang pembantu pria, namanya damis, ia seorang yang berbadan tinggi dan besar, apalagi dadanya bidang, mungkin karena telah terbiasa melakukan pekerjaan yang berat.
Yang saya paling suka darinya
adalah, dia suka sekali memamerkan kontol miliknya kepada pembantu perempuan
saya. di rumah saya yang bertingkat, kamar mandi pembantu terletak di lantai
tiga, dan hanya satu, jadi bila pembantu saya ingin mandi, biasanya mereka
mandi secara bergantian, lagipula di rumahku hanya ada dua pembantu perempuan
dan satu pembantu laki-laki. biasanya damis mandi paling pertama, baru kemudian
disusul oleh pembantu perempuan yang lain. jadi ketika pembantu perempuan yang
lain sedang menunggu di luar kamar mandi, damis kadang-kadang keluar hanya
dengan berbalutkan handuk kecil di pinggangnya, hanya untuk menutupi kontolnya,
walaupun kadang-kadang hal ini malah membuat kontolnya yang besar dan panjang
itu makin tergambar dengan jelas. kadang-kadang dia keluar telanjang bulat,
tanpa menggunakan sehelai benangpun. ia merasa bangga bila pembantu perempuan
yang lain melihat kontolnya itu.
Kadang-kadang saya suka menunggu
hingga damis mandi, kemudian ketika dia keluar dari kamar mandi, saya berlagak
ingin cuci tangan hanya untuk sekedar mengagumi kontolnya yang besar itu.
kadang-kadang saya juga suka mengintipnya dari atas kamar mandi yang terbuka.
pernah beberapa kali saya memergokinya sedang mengocok kontolnya itu. damis
sudah menikah, walaupun usianya baru 21 tahun dan telah mempunyai seorang anak
bayi. istrinya tinggal di kampung untuk menjagai anaknya. damis pulang 3 bulan
sekali untuk menengok anak dan istrinya. namun untuk seseorang yang mempunyai
nafsu besar sepertinya, 3 bulan adalah waktu yang terlalu lama. hampir tiap
hari ia mengocok di kamar mandi, ataupun di kamar tidurnya.
Suatu hari, karena banyak pekerjaan,
damis baru mandi setelah pembantu perempuan yang lain selesai mandi. ketika itu
saya sedang berada di ruangan komputer yang terletak di lantai yang sama dengan
kamar mandi itu. waktu itu saya sedang horny, karena habis membaca
cerita-cerita gay yang erotik dan berbahasa indonesia yang ada di men on the
net. tapi tiba-tiba komputer saya hang, sehingga saya tidak dapat lagi
menikmatinya. ketika saya akan keluar, saya mendengar suara damis di kamar
mandi. karena di atas sudah sepi, dan kontol saya masih ngaceng, saya amat
butuh pelampiasan. saya mencoba mengetuk pintu kamar mandi tanpa bersuara.
ternyata damis mengira yang mengetuk pintu adalah pembantu perempuan saya,
sehingga dia sengaja membiarkan kontolnya menegang, dan tanpa ditutupi sehelai
benangpun ia membuka pintu kamar mandi itu. bahagianya hati saya melihat hal
itu. saya langsung masuk ke dalam kamar mandi itu dan langsung berlutut di
hadapannya. saya memegang kontolnya yang tegang itu dan mulai menjilati bagian
kepalanya yang membonggol seperti kepala jamur yang amat besar dan merah
warnanya. damis mulanya kaget melihat saya melakukan hal ini, namun karena saya
melakukannya terus menerus tanpa henti, dia menyukainya. walaupun dengan pintu
yang terbuka saya tetap menjilati kontolnya itu, bahkan hingga masuk ke bagian
batangnya. semakin lama saya berusaha semakin memasukkan batang kontolnya yang
panjang itu. mula-mula saya agak tersedak, habis kepala kontolnya besar sekali,
ukurannya kurang lebih segenggam tangan, tapi akhirnya seluruh kontolnya masuk
ke dalam mulut saya, semuanya lho, kurang lebih 20 cm panjangnya. sampai-sampai
bulu jembutnya yang lebat nempel di hidung saya.
Setelah beberapa saat, saya
mengeluarkan kontolnya dari mulut saya. damis yang merasa keenakan merasa
heran, namun saya bilang kepadanya kalo saya bisa melakukan yang lebih asik
lagi di dalam kamar tidurnya. dia pun tertarik dan dengan bertelanjang bulat
dia menarik tangan saya ke atas, ke dalam kamar tidurnya. sesampainya di
kamarnya, saya langsung membuka pakaian saya, semuanya hingga ke celana dalam
karena kontol saya sudah tidak tahan lagi berada di dalamnya, sudah mau keluar
dari tadi. kemudian dia langsung naik ke ranjang, dan saya menyuruhnya untuk
tidur telentang. perlahan-lahan mulai dari kakinya saya jilati, naik ke paha
dan betisnya yang berbulu lebat, kemudian ke buah pelernya yang juga berbulu
lebat. saya hisap kedua buah pelernya yang sebesar buah apel dengan rakusnya,
sementara damis menggelinjang kenikmatan. kemudian saya naik ke kontolnya yang
masih ngaceng dan saya hisap dua kali, kemudian saya tetesi dengan air liur
saya, sebagai pelicin, kemudian saya naik ke pusarnya, menjilati lubang
pusarnya, dan naik lagi ke dadanya. ketika pantat saya sudah berada di atas
kontolnya, saya menyuruhnya untuk memegang kontolnya. saya mencoba mengarahkan
lobang pantat saya ke atas kepala kontolnya, dan ketika sudah tepat, saya
menyuruhnya untuk melepasnya kembali, kemudian saya mulai menuruni pantat saya,
memasuki kontolnya yang besar itu. pada awalnya memang terasa sakit, karena hal
ini merupakan yang pertama bagi saya, namun karena nafsu saya yang menggelora
waktu itu, saya tetap menuruni pantat saya semakin dalam. lama kelamaan rasa
sakit itu berubah menjadi rasa nikmat yang amat sangat sehingga saya semakin
cepat menurunkan pantat saya.
Akhirnya seluruh kontol damis masuk
ke dalam pantat saya, sampai-sampai bulu jembutnya yang lebat berasa di pantat
saya. kemudia saya mulai bergerak maju mundur di atas tubuh damis, sambil
menjilati dadanya yang atletis. kemudian saya juga mengigit puting susunya yang
sekarang sudah menegang dan warnanya semakin merah. kelihatannya damis sudah
terangsang sekali dan dia menikmati permainan ini. dia juga bergerak semakin
cepat mendorong kontolnya yang ada di dalam pantat saya, sementara saya
menjilati ketiaknya yang berbulu itu. bau ketiaknya membuat saya semakin
terangsang, apalagi kami berdua sudah basah dengan keringat. akhirnya damis
makin cepat mendorong pantatnya maju mundur sampai akhirnya dia mendesah
kenikmatan. pejunya menyemprot dengan kuat di dalam lubang pantatku, sampai
kemudian keluar menetes melalui batang kontolnya. banyak sekali peju yang
disemprotkannya, karena yang keluar menetes juga banyak. sementara kontol saya
sendiri tak lama kemudian juga menyemprotkan peju ke arah dadanya. padahal saya
tidak mengocok kontol saya. mungkin karena waktu itu saya sedang horny berat
dan saya amat menikmati permainan ini. setelah selesai menyemprotkan peju yang
terakhir, saya mencium bibirnya dalam-dalam kemudian saya berbaring di atas
dadanya yang bidang dan tertidur. sementara damis yang juga kelelahan langsung
membalas ciuman saya dan tertidur pula. malam itu saya tidur di atas dadanya
dengan kontolnya masih ada di dalam pantat saya.
hal itu berlanjut lagi pada keesokan
paginya, malam berikutnya, dan sekarang sudah menjadi suatu kebiasaan.
kritik dan saran, kirim aja ke
dewa.19@mailcity.com