By Endit
Seperti yang telah direncanakan,
Jum'at sore aku jemput Ricky ke kantornya dan segera berangkat ke Pantai
Carita.
Selama perjalanan Ricky terlihat
ceria sekali. Tape mobil disetel keras-keras dan Ricky bernyanyi dengan
lepasnya. Blazernya dibuka dan terlihat Ricky mengenakan baju ketat warna putih
tanpa lengan. Dadanya yang bidang menantang tampak jelas gagah. Putingnya samar
terlihat dari luar. Sesekali Ricky mencium pipiku selama perjalanan. Aku
tersenyum saja.
Sesekali tanganku mengelus pahanya
yang berbulu. Maklum dia membuka celana panjangnya di dalam mobil, gerah
katanya dan sekarang ia cuma mengenakan cd jockey hitamnya. Dia tersenyum saja
dan ikut memegang tanganku serta mengeluskannya ke pahanya. Dan memapahnya ke
jendelonnya yang sudah sedikit mengeras Kalau jalanan ramai tanganku kembali ke
stir. Malu dong......
Kami mendapatkan villa indah
berbentuk rumah panggung ditepi pantai. Cukup lega ruangannya. Ada ruang tamu,
dapur kecil dan teras depan yang langsung menghadap ke laut. Yang istimewa
kamar tidurnya berjendela kaca besar dengan pemandangan ke laut lepas. Tempat
tidurnya cukup besar, mungkin muat untuk 4 orang.
Kami segera ganti pakaian. Aku
memakai celana pendek dan kaos.. Kami tiduran di kursi panjang teras depan
melihat matahari sedang menyusup kelaut. Ricky tidur di pangkuanku. Kupeluk
perutnya. Rambut sebahunya menerpa wajahku. Betul-betul seperti pasangan yang
tengah dilanda cinta kami berdua layaknya.
Perlahan tangan kananku mulai
meremas dadanya. Tangan kiriku mengusap-usap pahanya dengan lembut. Terus
menyusup ke balik celana dalamnya. Ujung kontolnya belum basah. Perlahan
kuusap-usap kepala kontol Ricky. Dia mulai menggelinjang. Tangan kananku
bergantian meremas dada kiri dan kanannya dari balik kaosnya. Kuciumi pula
leher belakangnya yang ada di atasku. Ricky menggelinjang dan melenguh
keenakan.
Tiba-tiba Ricky bangkit. Ricky
mengajak ke laut. Dengan kaki telanjang kami ke laut. Kami terus berjalan ke
laut sampai air setinggi pinggang. Hari mulai gelap. Kami bermain di laut.
Kadang jongkok sampai hanya kepala yang terlihat. Kami berpelukan, berciuman di
laut gelap. Aku remas dadanya, kuraba seluruh tubuhnya. Tanganku juga kususupkan
dalam celananya dan mengusap kemaluannya sambil menciumnya dengan panas. Ricky
juga meremas-remas kemaluanku dengan menyusupkan tangannya dalam celanaku. Aku
tetap memakai kaos demikian juga Ricky.
Air kini sudah di atas pinggang,
sedikit di bawah dada Ricky. Sambil berpelukan dan berciuman, Ricky
memelorotkan celanaku. Dia mulai meremas-remas kemaluanku kembali. Aku tak
kalah aktif. Celananya juga kupelorotkan. Dan kemaluannya yang sudah
betul-betul tegang kukocokkan dalam genggamanku. Kumainkan jariku dalam
telornya sambil terus menciumi bibir dan lehernya. "Sekarang...",
bisiknya. Sambil tetap berdiri berpelukan, aku kocokkan punyanya .
Kurasakan pelukannya makin erat.
Kugoyang pinggulku maju mundur. Batangku mulai berdenyut-denyut. Ricky juga
mengikuti gerakanku. Kami saling mengocok dengan gairah tinggi dalam laut
gelap. Aku terus menggoyang naik turun gengagamanku. Memeluknya erat-erat. Dan
akhirnya aku merasa maniku mau keluar. Gerakanku kupercepat. Ricky kurasakan
juga mulai mempercepat gerakannya.
Dan...akhhh......maniku keluar dalam
gengagmannya bercampur air laut. Begitu juga maninya Nikmat sekali. Kami
berpelukan agak lama. Lalu aku naikkan kembali celanaku dalam air. Ricky juga.
Kemudian kami berjalan ke arah
pantai menuju villa cinta. Aku masuk kamar mandi untuk berbilas. Maklum air
laut cukup membuat lengket kulit tubuhku. Tapi Ricky melarangnya. Aku disuruh
hanya membersihkan kakiku dari pasir pantai. Di kamar mandi kami hanya
membersihkan kaki dari pasir laut. Kaos dan baju kami tetap basah oleh air
laut. Ricky akan memberiku kejutan. Ricky mengerdipkan matanya. Aku dibimbing
Ricky masuk kamar tidur. Korden dibuka lebar-lebar sehingga pemandangan laut lepas
terpampang didepan mata. Kerlip perahu nelayan dan lampu lampu di teluk
seberang terlihat dengan indahnya. Ricky matikan lampu dan menyalakan sebatang
lilin untuk penerangan.
Ricky kemudian membuka kaos dan
celananya. Ricky kemudian juga menelanjangi aku. Sekarang kami berdiri
telanjang. Ricky memelukku dan mengusap-usapkan tubuhnya pada tubuhku. Aku
merasa geli. Kulit kami masih basah dan lengket. Kami berpelukan dan berciuman
cukup lama. Ricky kemudian mengambil handuk dan mengeringkan tubuhnya.
Kemudian Ricky mengeringkan tubuhku
dengan handuknya. Aku kegelian. Ricky dengan lembut mengusap handuknya seluruh
tubuhku. Ricky kemudian memintaku untuk telungkup di tempat tidur. Dia kemudian
ikut telungkup di punggungku. Kurasakan tubuh atletisnya menindih punggungku.
Rambut kemaluannya kurasakan menggelitik bokongku.
Perlahan Ricky menjilati leher
belakangku. Aku menggelinjang kegelian. "Tubuhmu asin", bisiknya. Dia
terus menjilati bagian belakang tubuhku. Dari leher, punggung sampai
ke bokong. Tidak ada pori-pori tubuh belakangku yang tersisa dari jilatan
lidahnya. Ricky terus menyusuri paha dan kaki. Bibirnya terus menciumi seluruh
tubuh belakangku, betis sampai ke ujung kaki.
"Sekarang berbalik",
desisnya. Ricky kemudian mulai mengulum jempol kakiku. Kemudian seluruh jari
kakiku dikulumnya. Terus naik ke atas ke kaki dan ke pahaku. Ricky memegang
kemaluanku, dinaikkan dan dikulumnya telurku. Aku terus memejamkan mataku
merasakan kenikmatan yang tidak pernah kurasakan. Ada empat lima kali telurku
dicium, dijilat dan dikulumnya. Ricky lalu naik lagi. Kemaluanku disusuri
dengan lidahnya. Lidahnya menjalar-jalar menjilati batangku. Dengan sekali
gerakan kamaluanku tenggelam dalam mulutnya. Setelah dikunyah, dikocok dan
diemut-emut, Ricky melanjutkan perjalanan lidah dan mulutnya. Kurasakan
ciumannya menghujam di perutku.
Pusarku dimasuki lidahnya hingga aku
menggelinjang keras. Ricky terus ke atas, menciumi dada dan susuku. Dikulumnya
susuku, dipermainkan dengan lidahnya. Aku merem melek. Kemaluanku terasa
bergerak-gerak mencari sasaran. Ricky hanya memeganginya. Kurasakan tubuh
halusnya menindihku. Ricky kemudian menciumi lenganku, tangan dan jariku. Kiri
dan kanan. Lalu pindah lagi ke leher. Habis leherku dikecup dan dijilati.
Tangan kanannya memegang tangan kiriku dan tangan kirinya memegang tangan
kananku telenjang. Sementara itu tubuhnya ada di atasku. Kurasakan kemaluannya
tepat di atas kemaluanku. Saling bersitegang seperti main anggar. Dia terus
sibuk menciumiku. Dada dan bibirku lumat oleh bibirnya. Lidahnya menjalar-jalar
dalam mulutku.
Kemudian pindah ke mata. Dijilatinya
dengan penuh kasih. Terakhir Ricky menciumi keningku. Ricky lalu duduk di atas
kemaluanku. "Bagaimana", bisiknya. Aku tak dapat berkata apa-apa. Ini
kenikmatan luar biasa yang pernah kualami. Seluruh tubuhku dijilati dan diciumi
Ricky yang begitu tampak seperti ari wibowo tak kusangka ia betul-betul lihai
memberikan kenikamatan yang tak pernah kudapat dari pacar perempuanku. Aku
tersenyum memandanginya. Ricky kemudian bergeser ke belakang ke arah kakiku.
Kemudian jongkok dan memegangi kemaluanku. Perlahan di jilati telurku kembali.
Aku memejamkan mataku kembali. Kurasakan bibir Ricky kemudian ganti menjilati
batang kemaluanku.
Aku merasa di awang-awang. Dan
ketika dia masukkan punyaku dalam mulutnya aku menggelinjang mengangkat
pinggulku. Lalu perlahan Ricky menggerakan kepalanya naik turun mengocok
punyaku dengan mulutnya. Aku mengimbanginya dengan menaik turunkan pinggulku.
Tangan Ricky menyusuri seluruh tubuhku. Makin lama gerakan kepala Ricky makin
cepat. Aku juga mempercepat tusukanku dalam mulutnya. Aku merasa maniku mau
keluar. "Awas Ricky....", bisikku. Tapi Ricky malah makin mempecepat
gerakan kepalanya dan menyodotnya lebih kuat. Tangannya memegangi pahaku dengan
erat.
Dan.....aaakkkhhhh..........maniku
menyembur dalam mulutnya......Ricky terus menyedotnya dan menggerakkan
kepalanya sampai semburannya habis....... Ricky kemudian memasukkkan mulutnya
dalam-dalam seakan tidak mau maniku ada yang keluar dari mulutnya. Perlahan dia
cabut mulutnya dari kemaluanku.....dan....ya ampun......ditelannya.........
Ricky ke kulkas dan mengambil air
putih untuk membantu menyentor mani yang mungkin masih tersisa dalam mulutnya.
Dia tersenyum memandangiku dari samping tempat tidur. Kemudian dia memelukku
erat-erat. "Aku suka rasa asin. Tubuhmu asin. Airmu juga asin",
bisiknya. Kami berpelukan erat sampai tertidur. Kami tetap telanjang
berdua........ah...
Hey......pls send your command this
my email : endit@mailcity.com